Senin, 15 Desember 2008

Untukmu Para Ibu Perkasa



By Sahala Napitupulu.

Tiap tanggal 22 Desember selalu ditandai 2 hal. Pertama, perayaan Christmas time. Dan kedua, perayaan Mother’s Day atau Hari Ibu. Keduanya adalah hari istimewa dan patut diapresiasi. Yang pertama, mengingatkan kita pada kelahiran Yesus sebagai manusia yang telah lahir ke dunia. Tetapi, yang kedua, mengingatkan kita pada sosok seorang ibu yang melahirkan anak manusia.

Ibu adalah wanita yang beroleh anugrah istimewa dari Tuhan. Ibu adalah rahim kehidupan. Dibalik kelemahlembutan seorang ibu, dia menyimpan sejuta kekuatan. Tidak hanya kekuatan tapi juga keberanian. Keberanian untuk mengambil resiko antara hidup dan mati saat akan melahirkan anak-anaknya. Kekuatan untuk merawat bayi yang telah dilahirkannya. Kemudian dengan kasih sayang dan tanpa pamrih, seorang ibu mendidik anaknya supaya anak tersebut dikemudian hari akan memberi makna pada kehidupan. Kehidupan yang lebih baik dan bermartabat, tentunya. Namun, betapa cerita memilukan kerap kita dengar. Kaum ibu sering teraniaya dan ditindas oleh suami atau kaum lelaki. Atas nama budaya patrialki atau ketidaksetaraan gender atau apapun namanya. Kaum ibu sang pemilik rahim kehidupan, terdera dan sering tidak dihargai sekalipun mereka adalah para pahlawan. Sejak zaman purbakala hingga hari ini, cerita miris itu masih sering kita dengar terjadi diberbagai belahan dunia.

Ini adalah tugas kita bersama untuk memberi penghormatan pada sosok ibu. Ketika sosok ibu kita hormati, sesungguhnya kita telah menghormati kehidupan. Ketika sosok ibu kita buat menangis, sesungguhnya pula kita telah membuat kehidupan menangis. Sekali lagi, karena ibu kita adalah pemilik rahim kehidupan.

Diberbagai negara, termasuk di Indonesia, peringatan Hari Ibu telah semakin diapresiasi. Momentum Hari Ibu, kini dirayakan dengan banyak cara. Ada yang memberi apresiasi dengan meliburkan sang ibu dari pekerjaan rutinitasnya untuk satu hari tersebut. Di rumah, suami dan anak-anak lalu mengambil-alih pekerjaan sang ibu. Ada juga yang tetap membiarkan ibu tetap bekerja sebagaimana biasanya. Tetapi, khusus hari itu sang ibu akan mendapat kado bingkisan, pelukan dan ciuman hangat dari suami dan anak-anaknya. Ada yang merayakannya dengan hangout atau wisata kuliner dengan menu pilihan kesukaan sang ibu. Semuanya bertujuan untuk menghormati sang ibu.

Dan bertalian dengan itu, tulisan ini pun kupersembahkan untukmu sang ibu. Beberapa wanita yang saya kagumi, terutama dalam penginjilan di dunia maya. Setidaknya, dimataku, mereka sosok wanita dan ibu yang luar biasa. Mereka telah memberi inspirasi kepada banyak orang, termasuk kepada saya, melalui tulisan-tulisan di blog mereka. Kepada merekalah saya dedikasikan tulisan kecil ini . Mereka antara lain : Nancy Dinar dengan derap langkahnya Menuju Puncak, Riris Ernaeni dengan Jejak Langkah Anak Manusia, Sari Tarigan dengan The Whisper of Holy Spirit dan Julita Manik dengan blog Beautiful. May Christ Jesuss Bless You All.

8 komentar:

Riris Ernaeni mengatakan...

Waduh, jadi tersanjung.. ada seorang penulis senior yang mengagumi saya. Terima kasih sudah mendedikasikan tulisan ini untuk kami para wanita, Pak. RAsanya istri anda adalah wanita yang beruntung, karena memiliki suami yang tahu cara menghormati dan menghargai wanita. Salam saya untuk beliau ya, Pak!

sahala napitupulu mengatakan...

@ ibu Riris

Terimakasih, bu. Teruslah menulis dan memberi inspirasi kepada banyak orang. JBU.

Anonim mengatakan...

Aku sampai menitikkan air mata baca postingan ini. Memang benar tugas seorang ibu tidak mudah, apalagi tinggal di LN dimana tidak ada keluarga dan pembantu yg bisa membantu. Terima kasih buat Bang sahala yg mau beris support buat kamu saya.
Satu lagi hari penting tgl 22 desember, karena itu adalah Annyversary Pernikahan kami. Tahun ini adalah yang ke-enam.
Terima kasih sekali lagi Bang.

sahala napitupulu mengatakan...

@ ibu Nancy Dinar

Terimakasih, bu. Teruslah berkarya dan memberikan cahaya sebagai duta Injil Yesus ditengah kegelapan dunia ini. Happy annyversary for 6th your wedding.JBU.

Kezia mengatakan...

Terimakasih Pk karena sudah menulis untuk para Ibu dan wanita. Saya setuju sekali. Wanita adalah sosok yang luarbiasa terlebih lagi sebagai Ibu. Saya juga salah satu wanita yang paling tidak suka kalau ada anak/suami/siapapun yang meremehkan, menghina banhkan tidak menghargai Ibu/Istri nya. Karena saya tahu Ibu itu luarbiasa. Ditunggu tulisan lainnya Pak, GBU

sahala napitupulu mengatakan...

@ Kezia

Terimakasih untuk dukungan Kezia. Pun, saya menunggu tulisan-tulisanmu yang bernas dan memberikan inspirasi kepada banyak orang. JBU2.

Henny Listyowati mengatakan...

Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah (kalau tidak salah begitu kata peribahasa) kita sebagai anak tidak akan pernah bisa membalas semua kasih sayang yang telah ibu berikan pada kita, hal yang terbaik yang kita lakukan untuk ibu adalah menjadi manusia yang baik

apa kabar bang Sahala...

salam Henny - www.withhenny.com

Laston Lumbanraja, S.Sos mengatakan...

Ku kagum pada ibu!!!!!!!!!!!